Silmi Hakim Al qital
Kota Madiun - Hernia
merupakan kondisi penonjolan abnormal organ dalam tubuh khususnya
pada area perut yang menonjol keluar. Istilah Inguinal mengacu pada lipat paha
atau selangkangan. Oleh karena itu, hernia inguinal adalah kondisi di mana
terjadi penonjolan di bagian paha atau selangkangan yang dapat
menimbulkan ketidaknyamanan dan memerlukan penanganan medis lebih lanjut.
Hernia inguinal lebih banyak dialami oleh laki-laki dibandingkan perempuan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mendasari terbentuknya hernia, misalnya faktor yang paling relevan adalah pelemahan dinding perut. Pada pria, dinding perut lebih rentan melemah, terutama jika sering melakukan aktivitas fisik berat, seperti pekerjaan yang melibatkan angkat beban atau profesi sebagai atlet. Aktivitas-aktivitas ini cenderung meningkatkan tekanan dalam perut, sehingga menambah risiko terjadinya hernia inguinal. Inilah alasan utama mengapa hernia inguinal lebih sering dialami oleh laki-laki dibandingkan perempuan. Sekalipun ada yang mengalami pada perempuan itu sangat jarang terjadi karena laki-laki berpotensi 8 kali lipat lebih besar ketimbang perempuan.
Salah satu penyebab utama peningkatan tekanan di perut yang dapat memicu hernia adalah batuk. Pria yang merokok atau terpapar polusi memiliki risiko lebih tinggi mengalami batuk kronis yang meningkatkan tekanan di dalam perut dan berpotensi memicu hernia inguinal. Oleh karena itu, menghindari merokok dan menjaga diri dari paparan polusi dapat membantu mencegah risiko ini.
Selain itu, kebiasaan saat buang air besar (BAB) juga berperan penting. Jika seseorang sering mengejan karena kesulitan BAB, hal ini dapat meningkatkan tekanan dalam perut secara signifikan. Untuk mencegah hal ini, disarankan untuk mengonsumsi makanan berserat tinggi dan minum cukup air agar tinja lebih lunak dan mudah dikeluarkan, sehingga mengurangi kebiasaan mengejan yang bisa meningkatkan risiko hernia.
Pada dasarnya, risiko hernia inguinal berasal dari faktor lingkungan dan kebiasaan pribadi. Untuk dapat benar-benar sembuh dari hernia inguinal, operasi adalah satu-satunya cara yang efektif. Hernia yang tidak ditangani dengan baik dapat membesar dan menjadi lebih berbahaya. Awalnya, benjolan mungkin dapat keluar masuk, namun seiring waktu hernia bisa menjadi terjebak yang dapat mengakibatkan komplikasi serius. Jika usus terjepit, bisa menyebabkan kerusakan serius seperti usus bocor atau pecah yang harus memerlukan penanganan darurat. Usia juga menjadi faktor penting. Orang yang berusia di atas 50 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami hernia inguinal karena otot-otot dinding perut mereka cenderung melemah seiring bertambahnya usia sehingga mempermudah terjadinya hernia.
Usaha pencegahan hernia inguinal dapat dilakukan melalui perubahan gaya hidup, seperti menghindari merokok, menjaga kebiasaan BAB yang sehat, serta memperhatikan kondisi fisik, terutama bagi mereka yang bekerja dengan aktivitas berat.
Dr. Dyandri Yogi dalam Dialog Spektrum Kesehatan di Radio Suara Madiun (Jumat, 11/10/2024) yang merupakan dokter bedah dari RSUD dr. Soedono, menyampaikan bahwa pada dasarnya semua hernia inguinal memerlukan tindakan operasi, hanya saja waktu pelaksanaannya yang perlu dipertimbangkan. Selama hernia masih dalam kondisi tanpa komplikasi, operasi dapat dijadwalkan sehingga pasien memiliki waktu untuk mempersiapkan diri. Namun, jika terjadi kondisi di mana hernia keluar masuk lalu terjepit, tindakan operasi darurat harus segera dilakukan. Situasi seperti ini memerlukan penanganan segera karena dapat menimbulkan komplikasi serius yang membahayakan pasien.
Kesimpulannya yaitu hernia inguinal merupakan kondisi yang perlu diwaspadai terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti pekerjaan fisik berat atau kebiasaan yang meningkatkan tekanan di perut. Meskipun pencegahan melalui perubahan gaya hidup dapat mengurangi risikonya, penanganan yang tepat pada hernia inguinal tetap membutuhkan tindakan operasi. Semua penderita hernia inguinal pada akhirnya harus dioperasi, baik yang direncanakan maupun dalam kondisi darurat. Jika gejala muncul, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi yang lebih serius.