Silmi Hakim Al qital
Kota Madiun – Di sudut Pasar Besar Madiun dapat ditemui seorang penjual kacang rebus yang sudah tidak asing bagi pengunjung dan pedagang. Mbah Sirep, seorang wanita sepuh yang setiap hari duduk di lesehan di depan pintu keluar sebelah barat pasar besar Kota Madiun, menawarkan kacang rebus kepada siapa saja yang melintas di depannya. Senyum yang ramah dan sapaan lembutnya menjadikan Mbah Sirep bagian yang tak terpisahkan dari pasar tradisional ini.
Mbah Sirep, yang kini berusia 69
tahun, berjualan kacang rebus selama lebih dari tiga dekade. Setiap pagi,
ia datang dengan keranjang berisi kacang rebus yang masih hangat. “Yen laris
30 kilo entek, yen gak laris 25 kilo”, jelasnya ketika ditemui saat berjualan (Selasa, 3/9/2024). Mbah Sirep berjualan setiap hari mulai dari pukul 7 pagi
hingga pukul 4 sore. Rutinitas Mbah Sirep dimulai
sejak jam 4 dinihari untuk merebus kacang yang sudah dicuci sebelumnya. Mbah Sirep menjelaskan bahwa kacang oalahannya direbus tanpa campuran apapun termasuk garam, murni hanya direbus menggunakan
air saja. Prosesnya memang sederhana, namun memakan waktu. Setelah matang, kacang rebus Mbah Sirep lalu diletakkan dalam keranjang bambu miliknya yang biasa dipakai untuk berjualan. Kacang yang sudah matang dibawanya ke Pasar Besar dan dijaul dengan harga
Di tengah persaingan dengan makanan ringan modern yang semakin beragam, kacang rebus Mbah Sirep tetap menjadi pilihan favorit bagi banyak orang. Mbah Sirep mengaku bahwa bahan dasar kacang rebusnya didatangkan langsung dari Kota Semarang yang memiliki jenis hibrida, dengan alasan kacang tersebut memiliki kualitas yang bagus untuk direbus serta memilki rasa yang khas dan empuk.
Tak jarang, para pengunjung pasar besar Kota Madiun sengaja mampir hanya hanya untuk membeli kacang dari Mbah Sirep. Salah satu pelanggan, Ibu Erni, mengungkapkan bahwa dirinya kerap membeli kacang rebus Mbah Sirep karena empuk dan enak dibandingkan dengan kacang rebus yang lain, ”Alhamdulillah kacangnya enak dan empuk, saya langganan disini, setiap kali saya ke pasar pasti mampir”, ucap Ibu Erni sambil menunggu dilayani Mbah Sirep (Selasa, 3/9/2024).
Kehadiran Mbah Sirep di Pasar Besar Kota Madiun dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari pengalaman berbelanja di pasar tradisional. Banyak pelanggan yang merasa bahwa membeli kacang rebus Mbah Sirep adalah salah satu kegiatan wajib setiap kali mereka mengunjungi pasar.
Cerita dari Mbah Sirep menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama di tengah tantangan hidup yang tidak mudah. Ketekunan dan kegigihannya dalam menjalani hidup memberikan pelajaran berharga, bahwa usia tidak pernah menjadi penghalang untuk tetap berusaha.
Pasar Besar Madiun mungkin akan
terus berubah seiring berjalannya waktu, tetapi sosok Mbah Sirep dengan
keranjang kacang rebusnya akan selalu diingat sebagai bagian dari cerita
panjang pasar tradisional ini. Di tengah hiruk-pikuk pasar yang modernisasi, kehadiran
Mbah Sirep adalah pengingat bahwa di balik setiap dagangan sederhana, ada
cerita hidup yang penuh perjuangan. Jadi, untuk warga Kota Madiun dan
sekitarnya jika ke Pasar Besar Kota Madiun jangan lupa mampir ke lapak kacang rebus Mbah
Sirep. (Silmi Hakim Al qital)