Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun

Diskominfo KOTA MADIUN

MADIUN – Setiap peringatan Hari Pers Nasional di Kota Madiun, sosok Santoso selalu muncul dalam benak awak media. Bukan tanpa sebab. Pria yang kini telah berusia 68 tahun itu memang wartawan kawakan dari Kota Pendekar.

Santoso mulai terjun ke dunia jurnalistik pada tahun 1978 di Jawa Pos. Salah satu karya fenomenalnya adalah tokoh Bondet dalam rubrik Opo Maneh yang tayang di era 1990-an. Bondet merupakan tokoh fiktif. Namun, rubrik Opo Maneh ditulis berdasarkan kisah nyata seputar kriminalitas, asmara, dan kehidupan masyarakat yang dikemas secara ringan.

Dari karyanya itulah Santoso lebih dikenal dengan nama Bondet. Atau, Akung Bondet.

Meski sudah pensiun sejak 2000, Santoso tetap aktif menulis. Termasuk kisahnya melawan penyakit Stroke yang dituangkannya dalam buku “Melawan Stroke”.

Kegigihannya itulah yang turut mengobar semangat jurnalis masa kini untuk terus berkarya. Maka, tak heran jika setiap perayaan HPN, para wartawan selalu mengunjunginya untuk memompa semangat jurnalistik.

Seperti pada peringatan HPN tahun ini, insan pers di Kota Pendekar difasilitasi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika setempat untuk tour keliling kota sembari mengunjungi rumah Akung Bondet di Kelurahan Kelun.

Kepada wartawan masa kini, mantan Ketua PWI Kota Madiun itu berpesan agar selalu mengikuti perkembangan teknologi informasi. “Wartawan jangan kembali seperti dulu. Harus mengikuti perkembangan zaman,” ujarnya.

Tak hanya itu, suami Herry Siswati ini juga mendorong insan pers untuk terus menghasilkan karya. “Karena karya itulah yang akan menentukan nama kita sebagai seorang wartawan,” tandasnya. (Rams/irs/madiuntoday)