Silmi Hakim Al qital
Kota Madin – Prestasi
membanggakan kembali diukir oleh salah satu siswi SMP Negeri 2 Kota Madiun,
Natalya Ocha Tindy Enjellena. Gadis berbakat yang akrab disapa Ocha ini
berhasil terpilih menjadi wakil Provinsi Jawa Timur dalam ajang bergengsi Miss
Cultural Teen Indonesia tingkat nasional. Kompetisi yang mengusung nilai-nilai
kebudayaan ini diikuti oleh remaja dari seluruh penjuru Indonesia yang memiliki
kepedulian terhadap pelestarian budaya serta keindahan kepribadian yang mencerminkan karakter Bangsa Indonesia.
Awalnya, Ocha mengetahui informasi tentang ajang ini dari pengumuman di group WA kelasnya di SMP Negeri 2 Kota Madiun yang bersumber dari selebaran dari panitia yang diberikan kepada pihak sekolah pada awal Agustus 2024. Menyadari memiliki modal keahlian di dunia modeling, Ocha lalu berinisiatif untuk mengikuti ajang ini setelah berkonsultasi dan mendapatkan izin dari pihak sekolah.
"Syukur alhamdulillah, orang tua juga mendukung penuh keinginan saya untuk ikut serta di ajang ini, ditambah izin dari dari pihak sekolah yang menjadi support tersendiri bagi saya" jelas Ocha dalam dialog Kelas Sahabat di Radio Suara Madiun (Kamis, 17/10/2024).
Kesempatan mengikuti Miss Culture Teen Indonesia menjadi ajang yang tepat bagi Ocha untuk menyalurkan bakatnya di dunia modeling yang sudah lama digelutinya. Sebelumnya, Ocha sering mengikuti lomba fashion show dan beberapa kali menang.
Proses terpilihnya Ocha sebagai wakil Jawa Timur di ajang Miss Cultural Teen Indonesia tingkat nasional penuh dengan perjuangan. Setelah mendaftar untuk tingkat Provinsi Jawa Timur, Ocha harus mengikuti seleksi yang ketat. Wawancara menjadi sesi awal yang dilaluinya, dalam sesi ini peserta, termasuk Ocha, dituntut untuk lebih mengenal dirinya sebagai remaja yang peduli kepada budaya terutama busaya khas Jawa Timur.
Selanjutnya, Ocha dan peserta lain di tingkat Provinsi Jawa Timur diberi tantangan atau challenges, salah satunya
tantangan untuk mengenakan pakaian batik pada peringatan Hari Batik
Nasional dan membuat video transisi untuk menunjukkan kecintaannya pada budaya
lokal. Selain itu, sesi foto (photoshoot) dengan menampilkan keunikan diri serta memproduksi video profil yang menunjukkan karakter diri serta apa yang akan disajikan dalam kompetisi, menjadi sesi yang tidak kalah menantang dari sesi sebelumnya bagi Ocha dan peserta lainnya. Pencak silat menjadi salah satu tema yang diangkat Ocha dalam video profilnya, mengingat Kota Madiun adalah satu daerah yang cukup tersohor pencak silatnya hingga memiliki julukan Kota Pendekar.
Proses seleksi yang Ocha jalani di tingkat provinsi berlangsung selama kurang lebih 2 hingga 3 bulan. Dalam jangka waktu tersebut, ia harus menyelesaikan beberapa sesi seleksi yang menjadi dasar penyelenggara dalam penilaian. Dari seluruh peserta yang mengikuti ajang ini dari berbagai kota yang ada di Jawa Timur, sebanyak 20 peserta terpilih untuk mewakili Provinsi Jawa Timur di tingkat nasional, termasuk Ocha.
"Saat ini saya sedang menyiapkan diri untuk meenghadapi ajang ini di tingkat nasional, budaya khas Kota Madiun menjadi obyek yang akan saya bawa nanti di ajang Miss Culture Teen Indonesia tingkat nasional nanti. Busana yang saya pakai rencananya bermotif batik Tembo yang menjadi khas Madiun" tambah Ocha dalam kesempatan yang sama.
Dengan memadukan elemen-elemen budaya tersebut, Ocha berharap kebudayaan khas Kota Madiun dapat lebih dikenal, baik di kalangan masyarakat tidak hanya di tingkat provinsi, bahkan di tingkat nasional. Dengan begitu, kebudayaan Madiun bisa semakin dihargai dan menjadi salah satu kebanggaan Indonesia di masa depan.
Dalam kesempatan yang sama, Ocha menyampaikan, selama mengikuti proses demi proses ajang Miss Cultural Teen Indonesia, dirinya merasa sangat bangga karena bisa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru seputar kebudayaan yang lebih meluas. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya wawasan kebudayaannya, tetapi juga memberikan kesempatan untuk belajar lebih dalam tentang keragaman budaya yang ada di Indonesia.
Kesempatan yang diraih Ocha di ajang Miss Cultural Teen Indonesia tingkat nasional menjadi bukti bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam melestarikan dan mempromosikan kebudayaan lokal. Dengan dukungan penuh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat, Ocha berhasil menunjukkan bakat serta kecintaannya terhadap budaya daerah, khususnya dari Kota Madiun. Harapan ke depan, langkah Ocha ini dapat menjadi inspirasi bagi remaja lain untuk terus berprestasi, menjaga identitas budaya, dan mengenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. Semoga perjuangan dan dedikasi Ocha dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan Indonesia.