"Partisipasi masyarakat ini adalah tolok ukur keberhasilan dan menunjukkan kesadaran yang semakin meningkat," ujar Pak FI Krishna Setiawan, Divisi SOSDKLIH Parmas dan SDM KPU Kota Madiun dalam dialog di LPPL Radio Suara Madiun (15/5/2025). Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa partisipasi bukan hanya soal mencoblos, tetapi juga pemahaman informasi kepemiluan dan kemampuan berpikir kritis terhadap calon pemimpin.

KPU Kota Madiun juga menyoroti peran aktif generasi Z dalam Pilkada kali ini. "Kami melihat generasi Z semakin sadar akan hak dan kewajiban politiknya, dan mereka memanfaatkan media sosial sebagai sumber informasi," ungkap Pak FI. KPU pun aktif memanfaatkan berbagai platform media sosial, termasuk TikTok, untuk menjangkau pemilih muda dan meluruskan informasi yang tidak benar.

Meskipun tahapan Pilkada telah usai, KPU Kota Madiun terus berupaya meningkatkan pendidikan pemilih di berbagai segmen masyarakat, termasuk kaum marginal dan pemilih pemula. Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk media dan lembaga pendidikan, terus digencarkan meskipun saat ini dalam kondisi non-budgeting. "Ini menjadi tantangan bagi kami untuk tetap memberikan sosialisasi yang efektif," imbuh Pak FI.

Salah satu upaya KPU adalah menyasar siswa SMP dan SMA sebagai pemilih potensial di masa depan, bahkan mendampingi proses pemilihan ketua OSIS sebagai bentuk pendidikan demokrasi sejak dini. Dengan berbagai strategi ini, KPU Kota Madiun berharap partisipasi dan kualitas demokrasi di Kota Madiun akan terus meningkat di masa mendatang.