MADIUN - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Madiun gencar mengajak warga untuk waspada dengan hoax alias berita bohong. Salah satunya dengan menampilkan kesenian rakyat.
Seperti dalam kegiatan Diseminasi Informasi Melalui Media Tradisional yang digelar di aula Kecamatan Kartoharjo pada Selasa (14/11/2017). Diskominfo Kota Madiun bersama Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) setempat menggelar kegiatan bertema antiĀ hoax dengan menampilkan seni wayang krucil dengan lakon 'Enthit'.
Kabid Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Kota Madiun Iroh Suniroh. S. Sos, mengatakan, pihaknya selalu berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menyaring informasi seiring kemajuan teknologi.
"Kita memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan informasi yang benar dan jelas. Kita selalu meningkatkan kesadaran warga untuk waspada berita hoax. Caranya dengan selalu mengecek info yang masuk ke ponselnya sebelum men-share kembali," ungkap Iroh Suniroh.
Diungkapkannya, kali ini cara yang dipilih adalah menampilkan kesenian rakyat sebagai media penyampaian pesan. Pertimbangannya, kesenian rakyat akan lebih mudah dipahami dan menghibur.
Sekretaris Kecamatan Kartoharjo Sudarmono mengatakan, wayang krucil dengan lakon 'Enthit'. Sebuah petikan cerita Panji yang menggambarkan putra raja Jenggala Manik, Prabu Panji Asmarabangun, yang menyamar menjadi pemuda buruk rupa bernama Enthit. Dengan kemampuannya bercocok tanam, ia bisa berbaur dengan warga dan mengambil hati seorang bunga desa setempat. Penyamaran ini juga merupakan upaya untuk mengorek informasi tentang gadis desa si Ragil Kuning yang mempesonanya dan akhirnya berhasil didapatkannya.
''Tapi si Enthit atau Panji Asmarabangun bisa mendapatkan informasi tentang wanita yang kabarnya paling cantik dan baik hati secara nyata. Informasi yang sebenarnya. Itu karena dia turun langsung ke lapangan dan tidak mudah percaya kata orang. Istilahnya cek dan ricek,'' ujar Sudarmono.
Dengan kesenian rakyat, ia yakin pesan tentang cek dan ricek informasi ini bisa lebih tersampaikan. (DIE/kmf)