Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun

Diskominfo KOTA MADIUN

MADIUN – Halal Bihalal dan Jumpa Fans Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Suara Madiun Bersama KIM 2018 tersaji berbeda, Sabtu (14/7/2018). Bukan sekedar menjalin tali silaturahmi dan saling memaafkan. Namun, kegiatan dikonsep berbeda dengan berbagai hiburan. Mulai tauziah, pertunjukkan seni rakyat (Pertura) radio, dagelan cak Topan cs, campursari, hingga door prize. Tak heran, kegiatan halal bi halal kian apik nan menarik.

Sajian halal bihalal sudah terasa menarik sedari awal. Pertura dari penyiar LPPL Radio Suara Madiun tersebut cukup menggelitik tawa. Sebab, cerita Pertura tentang audisi penyiar radio itu sengaja disisipi guyonan. Mulai cara menyapa mendengar dengan gaya masing-masing peserta hingga baris-berbaris.

Kemeriahan semakin terasa saat seniman sekaligus komedian Topan tampil. Gaya khas pelawak yang memiliki nama asli Topan Muhammad Sugianto itu beberapa kali mengundang tawa hadirin di Gor Wilis, tempat acara. Belum lagi banyolan-banyolan yang mengemuka. Membuat tamu undangan kian enggan beranjak dari tempat duduk masing-masing.

Kabid Pengelolaan Komunikasi dan Informasi Publik Iroh Sunirah menyebut halal bihalal diharap semakin menguatkan jalinan komunikasi dan silaturahmi Pemerintah Kota Madiun khususnya LPPL Radio Suara Madiun dengan masyarakat. Sinergitas yang sudah terbangun apik ini semoga terus terjaga. LPPL Suara Madiun terus menyuguhkan yang terbaik bagi sahabat pendengar setia dengan berbagai program. Di antaranya, rasa warga, hallo Madiun, spektrum kesehatan, spektrum olahraga, spektrum transportasi dan lain sebagainya. Sebagai media, lanjutnya, radio tidak hanya menjalankan fungsi hiburan. Namun, juga sebagai media penyebar informasi bagi masyarakat.

“Prinsipnya kami akan terus berbenah dan berkembang demi pelayanan yang optimal bagi masyarakat, khususnya dibidang informasi,” ujarnya.

Direktur Utama LPPL Radio Suara Madiun Subakri menuturkan radio masih memiliki andil besar dalam fungsinya menyebarluaskan informasi. Masih diminati banyak masyarakat. Terbukti dari anggota paguyuban Radio Suara Madiun yang hadir. Ini baru dari satu radio. Selain itu, radio memiliki jangkauan yang luas. Dapat dinikmati dengan tetap beraktivitas. Pihaknya bakal terus berupaya menjadikan radio sebagai ruang publik untuk saling berinteraksi. Saling memberikan informasi demi kemajuan Kota Karismatik Madiun tentunya.

“Begitu juga dengan KIM (kelompok informasi masyarakat) yang juga sebagai penyambung informasi sekaligus kontrol sosial. Pemerintah pastinya akan terus bersinergi demi kemajuan bersama,” ungkapnya.

Subakri menambahkan masyarakat patut berbangga lantaran memiliki budaya halal bihalal. Sebab, halal bihalal merupakan budaya yang adi luhung. Tidak ditemukan di negara lain. Hanya ada di tanah air. Halal bihalal ini semoga semakin meningkatkan ukuwah islamiyah sesama umat.

“Silaturahmi modal penting dalam menjalin keutuhan. Ini harus terus ditingkatkan,” pungkasnya. (lucky/agi/diskominfo)