Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun

Diskominfo KOTA MADIUN

Madiun – Dalam penyelenggaraan jalannya pemerintahan di daerah perlu dikembangkan bentuk komunikasi massa yang memberikan pelayanan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Disini keberadaan LPPL (Lembaga Penyiaran Publik Lokal) memegang peranan sebagai lembaga penyiaran yang kredibel, indipenden, netral dan tidak komersil dan berfungsi memberikan pelayanan kepada masyarakat.

LPPL Radio Suara Madiun yang merupakan radio pemerintahan milik Pemerintah Kota Madiun, juga memiliki tugas memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial dan budaya, serta melestarikan budaya khususnya kebudayaan yang ada di Kota Madiun.

Menilik begitu penting peran dan fungsi dari LPPL Radio Suara Madiun tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun sebagai leading sektornya merasa perlu melakukan penyegaran kembali untuk mengembangkan kemampuan dari SDM penyiaran dalam memberikan informasi yang akurat serta tepat sasaran.

“Harapannya melalui kesempatan pelatihan penyiaran agar teman-teman dapat menerima ilmu”, ungkap Gembong selaku Sekretaris Diskominfo Kota Madiun yang sekaligus membuka kegiatan ini Jumat (3/11/2017) di Radio Suara Madiun Komplek Stadion Wilis Kota Madiun.

Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan dua hari ini (3-4/11/2017) juga ditujukan untuk mencari dan menyesuaikan program apa yang sesuai disampaikan ini menghadirkan narasumber Harianto Adi, yang kesehariannya menjabat sebagai Kepala RRI Tanjung Pinang.

Menurutnya, Media merupakan wahana untuk menjembatani antara kepentingan pemerintah dengan kepentingan masyarakat, dalam hal ini LPLL Suara Madiun tentunya harus bisa berfungsi efektif untuk kepetingan dari dua pihak ini.

Sebagai media pemerintah dan media publik, LPPL Radio Suara Madiun harus mampu memilih target audiensnya. “Yang pasti kita harus tentukan dulu siapa segmen pendengar kita, karena itu bagian yang sangat penting yang senantiasa akan menjadi panduan muatan pemilihan informasi sampai dengan design-design acaranya juga sangat ditentukan oleh siapa segmen kita. Termasuk nanti personality yang mendukung dalam produk program itu sendiri,” ungkap Harianto.

Pelibatan peranan masyarakat juga penting, lanjutnya, di setiap program jangan abaikan peranan masyarakat “Libatkan masyarakat di setiap program, jangan abaikan masyarakat untuk menentukan satu paket acara dengan mengundang mereka, semacam fokus group diskusi kecil-kecil saja. Ini maunya apa, secara ini kepentingan untuk memberikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat tentang kebijakan-kebijakan pemerintah,” jelasnya.

Dengan mengajak masyarakat berdiskusi kira-kira apa yang harus diperbaiki, apa yang harus disempurnakan, apa yang harus dioptimalkan sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi. Kemudian tidak memutuskan atau mengabaikan program-progran kebijakan dari pemerintah sendiri. “Jadi, bagaimana caranya menyatukan dua pentas yang berbeda ini menjadi suatu pentas yang sangat-sangat kondusif untuk percepatan pembangunan di Kota Madiun,” jelas Pria kelahiran Jakarta ini.

Mengingat peran vital LPPL yang penting, sehingga diperlukan designer, tim kreatif yang senantiasa harus terus berfikir menemukan inovasi-inovasi sehingga updating kebutuhan-kebutuhan pendengar ini bisa terpenuhi. Ditambah lagi zaman ini sudah bergeser, dalam era milenium dimana kebiasaan masyarakat tidak lagi mendengarkan radio lewat radio monitor yang seperti biasanya, saat ini sudah mulai beralih kepada teknologi baru.
“Ini harus juga ikuti. apa yang menjadi kebiasaan itu harus kita ikuti sehingga tidak ketinggalan dari segmen-segmen yang pola hidupnya sudah menggunakan gadget,” tuturnya.

Sebagai praktiksi komunikasi yang telah lama bergelut dalam dunia penyiaran, Harianto juga memberikan saran terkait LPPL Radio Suara Madiun agar mampu menempatkan posisinya sebagai penghubung pemerintah dan masyarakat. “Saran saya jangan pernah berhenti melakukan inovasi, jangan pernah berhenti untuk mendengarkan, jangan pernah berhenti untuk mencoba dan selalu mengembangkan acara-acara yang benar-benar diminati,” sarannya.

Diminati dalam artian tidak hanya memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka saja, tetapi harus bisa meningkatkan ekspektasi mereka disamping bagamana caranya bisa meningkatkan sampai pada titik kulminasi atas sehingga mendorong hasrat mereka tetap bergantung pada LPPL.
“Itu tugas yang tidak gampang, perlu konsentrasi, perlu sistem, perlu komitmen dari seluruh insan-insan radio Suara Madiun,” tandasnya.